Vitamin dan Mineral Untuk Burung

Berikut ini daftar Vitamin dan Mineral yang mutlak dibutuhkan oleh burung yang kita pelihara:



1. Vitamin A, dibutuhkan untuk:
  • Pertumbuhan daging, tulang, dan produksi telur.
  • Memelihara, mengganti dan memperbaiki jaringan epitheel.

Dampak kekurangan Vitamin A:
  • Pertumbuhan burung merosot dengan cepat.
  • Burung lesu, lemah, lemas, jalan sempoyongan.
  • Burung pucat, kurus, dada tak berdaging (nyilet) dan bulu burung terlalu kering.
  • Selaput mata burung menjadi keruh, berselaput tanduk (katarak).
  • Luka-luka pada selaput lendir.
  • Luka-luka pada kulit burung.
  • Keluar cairan pada lubang hidung burung.
  • Produksi telur burung merosot, daya tetas burung rendah, embrio banyak yang mati sebelum telur menetas.

2. Vitamin B1 (Thiamin, Aneurin), dibutuhkan untuk:
  • Memacu pertumbuhan burung dan anak burung.
  • Menjaga metabolisme burung berjalan sebagaimana mestinya.
  • Menambah nafsu makan burung dan anak burung.
  • Mencegah penyakit beri-beri pada burung.
  • Memelihara fungsi otot burung dan syaraf burung.
Dampak kekurangan Vitamin B1:
  • Peradangan selaput syaraf pada kaki, sayap dan tubuh.
  • Kaki burung lemah, sukar melangkah, lumpuh dengan posisi kepala tertarik ke belakang baik sedang berdiri, jatuh, terduduk maupun terbaring (burung seperti kena penyakit Tetelo).
  • Nafsu makan burung menurun, berat badan merosot.
  • Bulu burung berkerut, kadangkala bagian muka burung berwarna biru.
  • Burung mudah terserang penyakit beri-beri.
  • Perlemakan di dalam organ hati.

3. Vitamin B2 (Riboflavin), dibutuhkan untuk:
  • Pertumbuhan burung dan anak burung, membantu proses pada masa burung mabung (ngurak), pemeliharaan tubuh burung.
  • Membantu proses pertukaran Hydrat Arang dan Protein.
  • Pada breeding burung: Memperbaiki produksi telur, daya tetas telur dan pertumbuhan embrio.
Dampak kekurangan Vitamin B2:
  • Kelumpuhan, jari-jari melengkung ke dalam, berjalan dengan lutut, kaki mengecil, kulit kaki mengering dan bersisik kasar.
  • Pada breeding burung: Daya tetas rendah sekali / tidak menetas.
  • Burung lemah, kurus dan sering mencret.
  • Gangguan syaraf dan otot pada sayap dan kaki burung.
  • Anak burung tumbuh lambat, lemah, kurus dan kerdil.
  • Pada breeding burung: Produksi telur merosot.
  • Perlemakan di dalam organ hati.

4. Vitamin B6 (Pyridoxine), dibutuhkan untuk:
  • Menambah nafsu makan.
  • Membantu proses pertukaran Asam Amino.
Dampak kekurangan Vitamin B6:
  • Pada breeding burung: Burung jadi kerdil, pertumbuhan anak burung terlambat.
  • Kejang-kejang, burung terlihat lelah, gelisah, kepala diletakkan di bawah dan sayap terkulai.
  • Pada breeding burung: Produksi telur merosot dan daya tetas telur rendah.
  • Nafsu makan burung sangat berkurang.
  • Anemia, sel darah mengecil dan burung jadi pucat.
  • Konversi makanan terganggu.

5. Vitamin B12 (Cynacobalamin), dibutuhkan untuk:
  • Merangsang pertumbuhan burung dan anak burung.
  • Pada breeding burung: Menaikan daya tetas.
  • Pembentukan sel darah merah.

Catatan:
Kebutuhan akan vitamin B12 tidak tercukupi hanya dari hasil sintesa bakteri dalam saluran pencernaan saja. Burung harus disuplai vitamin B12 melalui makanan yang diberikan.

Dampak kekurangan Vitamin B12:
  • Pada breeding burung: Daya tetas rendah, banyak kematian embrio sebelum menetas, pertumbuhan embrio tidak normal, pendarahan embrio.
  • Efisiensi penggunaan makanan (pakan) boros.
  • Pada breeding burung: Pertumbuhan anak burung terlambat.
  • Anemia, lesu,lemah, nafsu makan menurun.
  • Kerusakan syaraf burung.
  • Perlemakan di dalam organ hati, jantung dan ginjal.
  • Gangguan syaraf dan sendi, banyak yang letaknya meleset dan terjadi pembengkakan pada sendi.
  • Pertumbuhan bulu jelek dan bulu burung kusam.
  • Pada breeding burung: Angka kematian anak burung yang tinggi.

6. Vitamin D, dibutuhkan untuk:
  • Melancarkan proses metabolisme burung dan mengatur keseimbangan Ca dan P dalam proses pembentukan, pertumbuhan, pemeliharaan tulang dan kulit telur.
  • Vitamin D3 mudah diserap dan dapat langsung digunakan oleh burung.

Dampak kekurangan Vitamin D:
  • Burung pincang, malas bergerak, langkah kaku dan lumpuh.
  • Pertumbuhan burung terganggu, sendi-sendi bengkak, tulang benjol-benjol, paruh lunak.
  • Bulu burung mengkerut, warna bulu burung yang hitam menjadi pucat.
  • Pada breeding burung: Kulit telur tipis, produksi telur merosot, telur kecil- kecil dan daya tetas rendah.
  • Pada breeding burung: Telur mudah pecah dan busuk.

7. Vitamin E, dibutuhkan untuk:
  • Gangguan syaraf dan otak burung.
  • Penimbunan cairan bening di bawah kulit dan mati mendadak.
  • Gangguan otot.
  • Pada breeding burung: Gangguan pada alat-alat reproduksi, burung tidak birahi atau burung kurang birahi.
  • Pada breeding burung: Produksi telur merosot.

8. Vitamin K, dibutuhkan untuk:
  • Pembekuan darah.
Dampak kekurangan Vitamin K:
  • Pendarahan dibawah kulit, dalam otot, rongga perut dan usus.
  • Pembekuan darah lambat, bila luka darah sulit membeku.

9. Asam Panthothenate, dibutuhkan untuk:
  • Mencegah gejala perosis, dermatitis (radang kulit ), bulu kasar dan patah- patah, pertumbuhan jelek, mengurangi angka kematian pada anak burung dan burung muda.

Dampak kekurangan Asam Panthothenate:
  • Keropeng atau luka-luka disudut paruh.
  • Bintik-bintik keras disekitar dubur.
  • Keropeng pada kaki dan jari.
  • Eksudat yang mengeras pada kelopak mata burung.
  • Pada breeding burung: Daya tetas telur rendah.

10. Niacin, dampak kekurangan Niacin:
  • Sendi-sendi lutut bengkak, kaki bengkok, pincang dan lumpuh.
  • Radang kulit.
  • Bulu burung jelek, kasar dan bulu buruh mudah rusak.
  • Radang mulut.
  • Burung sering mencret dan diare.

11. Cholin, dampak kekurangan Cholin:
  • Angka kematian tinggi.
  • Pada breeding burung: Produksi telur merosot, telur-telur kecil.
  • Perosis dan sendi-sendi meleset.
12. Mineral
A. Calcium Phosphor, dampak kekurangan Phosphor pada:

Anak Burung:
  • Pertumbuhan burung lambat, lambat dewasa kelamin.
  • Tulang tumbuh abnormal (lemah, bengkok dan bengkak sendi).
  • Bulu burung mengkerut, kasar dan bulu lambat tumbuh.
  • Angka kematian burung tinggi.
Burung Dewasa:
  • Produksi telur merosot atau burung berhenti bertelur sama sekali.
  • Kulit telur tipis, mudah pecah, kasar, gembur dan daya tetas telur rendah.
  • Pada burung produksi tinggi akan terjadi kelumpuhan.

B. Mangan, dampak kekurangan Mangan:
Piyik Burung
  • Pertumbuhan anak burung lambat, lambat dewasa kalamin.
  • Gangguan persendian, perosis, bengkak sendi kaki/sayap paruh meleset.
  • Kelumpuhan.
Burung Dewasa
  • Produksi telur merosot atau berhenti bertelur sama sekali.
  • Kulit telur kasar, tipis dan mudah pecah.
  • Daya tetas telur rendah (kematian embrio tinggi).
  • Burung jadi kanibal dan suka mematuk telur.

C. Ferrum, dampak kekurangan Ferrum pada:
Piyik Burung
  • Pertumbuhan burung terhenti, burung kurus dan burung pucat.
  • Bulu burung jelek dan tumbuh kasar.
  • Terjadi kematian pada tahap embrio maupun setelah menetas.
Burung Dewasa
  • Burung kurus, burung pucat dan kurang darah.
  • Burung lemah dan terjadi gejala kelumpuhan.
  • Produksi merosot terus, sampai berakhir dengan kematian.

D. Yodium, dampak kekurangan Yodium:
Piyik Burung
  • Embrio mati dalam telur.
  • Pembengkakan kelenjar gondok.
  • Pertumbuhan burung terhenti, burung kurus dan burung lemah.
Burung Dewasa
  • Produksi telur merosot.
  • Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.

E. Zincum, dampak kekurangan Zincum:
Piyik Burung
  • Petumbuhan burung terganggu, lambat dewasa, lambat bertelur atau tidak akan berproduksi.
  • Gangguan pertumbuhan tulang, bengkak sendi dan lumpuh.
  • Pertumbuhan bulu terganggu, bulu kasar dan jelek.

Burung Dewasa
  • Produksi telur merosot.
  • Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.

F. Magnesium, dampak kekurangan Magnesium:
Piyik Burung
  • Pertumbuhan tulang, otot dan syaraf terganggu.
  • Jalan dan terbang tidak sempurna, sempoyongan.
  • Kejang-kejang pada leher, koma, diakhiri dengan kematian.

G. Cuprum, dampak kekurangan Cuprum:
Piyik Burung
  • Pertumbuhan terganggu.
  • Angka kematian meningkat.
  • Gangguan pada pencernaan burung.
  • Pendarahan dibawah kulit, rongga dada dan rongga perut.
Burung Dewasa
  • Produksi telur merosot.
  • Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.

H. Cobalt, dampak kekurangan Cobalt pada:
Piyik Burung
  • Burung kurus, burung pucat dan kurang darah.
  • Pertumbuhan burung terganggu, lambat dewasa dan lambat bertelur.
  • Nafsu makan burung menurun.
Burung Dewasa
  • Produksi telur tidak normal dan telur kecil-kecil.
  • Produksi telur merosot atau bisa berhenti produksi.
  • Daya tetas telur rendah.

13.Unsur-unsur Elektrolit

A. Sodium (Natrium), dampak kekurangan Sodium:
  • Produksi telur merosot.
  • Daya tetas telur rendah.
  • Nafsu makan turun.
  • Gangguan kelenjar tubuh.
  • Kanibal atau suka mematuk/makan telur.
  • Gangguan jantung dan bisa mati mendadak.

B. Potasium (Kalium), dampak kekurangan Potasium:
  • Nafsu makan turun, kurus, lemah dan lesu.
  • Pertumbuhan terhambat.
  • Gangguan pencernaan dam gangguan pernafasan.
  • Kanibal dan suka mematuk/makan telur.

C. Chlorin (CL), dampak kekurangan Chlorin:
  • Pertumbuhan burung terhambat.
  • Angka kematian burung tinggi.
  • Volume darah kurang, kurus, lemah dan burung lesu.
  • Burung mudah kaget, kejang-kejang, stres, sayap terkulai/terbuka.

sumber: www.smartmastering.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar