1. Vitamin A, dibutuhkan untuk:
Dampak kekurangan Vitamin A:
2. Vitamin B1 (Thiamin, Aneurin), dibutuhkan untuk:
3. Vitamin B2 (Riboflavin), dibutuhkan untuk:
4. Vitamin B6 (Pyridoxine), dibutuhkan untuk:
- Pertumbuhan daging, tulang, dan produksi telur.
- Memelihara, mengganti dan memperbaiki jaringan epitheel.
Dampak kekurangan Vitamin A:
- Pertumbuhan burung merosot dengan cepat.
- Burung lesu, lemah, lemas, jalan sempoyongan.
- Burung pucat, kurus, dada tak berdaging (nyilet) dan bulu burung terlalu kering.
- Selaput mata burung menjadi keruh, berselaput tanduk (katarak).
- Luka-luka pada selaput lendir.
- Luka-luka pada kulit burung.
- Keluar cairan pada lubang hidung burung.
- Produksi telur burung merosot, daya tetas burung rendah, embrio banyak yang mati sebelum telur menetas.
2. Vitamin B1 (Thiamin, Aneurin), dibutuhkan untuk:
- Memacu pertumbuhan burung dan anak burung.
- Menjaga metabolisme burung berjalan sebagaimana mestinya.
- Menambah nafsu makan burung dan anak burung.
- Mencegah penyakit beri-beri pada burung.
- Memelihara fungsi otot burung dan syaraf burung.
- Peradangan selaput syaraf pada kaki, sayap dan tubuh.
- Kaki burung lemah, sukar melangkah, lumpuh dengan posisi kepala tertarik ke belakang baik sedang berdiri, jatuh, terduduk maupun terbaring (burung seperti kena penyakit Tetelo).
- Nafsu makan burung menurun, berat badan merosot.
- Bulu burung berkerut, kadangkala bagian muka burung berwarna biru.
- Burung mudah terserang penyakit beri-beri.
- Perlemakan di dalam organ hati.
3. Vitamin B2 (Riboflavin), dibutuhkan untuk:
- Pertumbuhan burung dan anak burung, membantu proses pada masa burung mabung (ngurak), pemeliharaan tubuh burung.
- Membantu proses pertukaran Hydrat Arang dan Protein.
- Pada breeding burung: Memperbaiki produksi telur, daya tetas telur dan pertumbuhan embrio.
- Kelumpuhan, jari-jari melengkung ke dalam, berjalan dengan lutut, kaki mengecil, kulit kaki mengering dan bersisik kasar.
- Pada breeding burung: Daya tetas rendah sekali / tidak menetas.
- Burung lemah, kurus dan sering mencret.
- Gangguan syaraf dan otot pada sayap dan kaki burung.
- Anak burung tumbuh lambat, lemah, kurus dan kerdil.
- Pada breeding burung: Produksi telur merosot.
- Perlemakan di dalam organ hati.
4. Vitamin B6 (Pyridoxine), dibutuhkan untuk:
- Menambah nafsu makan.
- Membantu proses pertukaran Asam Amino.
Dampak kekurangan Vitamin B6:
5. Vitamin B12 (Cynacobalamin), dibutuhkan untuk:
Catatan:
- Pada breeding burung: Burung jadi kerdil, pertumbuhan anak burung terlambat.
- Kejang-kejang, burung terlihat lelah, gelisah, kepala diletakkan di bawah dan sayap terkulai.
- Pada breeding burung: Produksi telur merosot dan daya tetas telur rendah.
- Nafsu makan burung sangat berkurang.
- Anemia, sel darah mengecil dan burung jadi pucat.
- Konversi makanan terganggu.
5. Vitamin B12 (Cynacobalamin), dibutuhkan untuk:
- Merangsang pertumbuhan burung dan anak burung.
- Pada breeding burung: Menaikan daya tetas.
- Pembentukan sel darah merah.
Catatan:
Kebutuhan akan vitamin B12 tidak tercukupi hanya dari hasil sintesa bakteri dalam saluran pencernaan saja. Burung harus disuplai vitamin B12 melalui makanan yang diberikan.
Dampak kekurangan Vitamin B12:
- Pada breeding burung: Daya tetas rendah, banyak kematian embrio sebelum menetas, pertumbuhan embrio tidak normal, pendarahan embrio.
- Efisiensi penggunaan makanan (pakan) boros.
- Pada breeding burung: Pertumbuhan anak burung terlambat.
- Anemia, lesu,lemah, nafsu makan menurun.
- Kerusakan syaraf burung.
- Perlemakan di dalam organ hati, jantung dan ginjal.
- Gangguan syaraf dan sendi, banyak yang letaknya meleset dan terjadi pembengkakan pada sendi.
- Pertumbuhan bulu jelek dan bulu burung kusam.
- Pada breeding burung: Angka kematian anak burung yang tinggi.
6. Vitamin D, dibutuhkan untuk:
- Melancarkan proses metabolisme burung dan mengatur keseimbangan Ca dan P dalam proses pembentukan, pertumbuhan, pemeliharaan tulang dan kulit telur.
- Vitamin D3 mudah diserap dan dapat langsung digunakan oleh burung.
Dampak kekurangan Vitamin D:
- Burung pincang, malas bergerak, langkah kaku dan lumpuh.
- Pertumbuhan burung terganggu, sendi-sendi bengkak, tulang benjol-benjol, paruh lunak.
- Bulu burung mengkerut, warna bulu burung yang hitam menjadi pucat.
- Pada breeding burung: Kulit telur tipis, produksi telur merosot, telur kecil- kecil dan daya tetas rendah.
- Pada breeding burung: Telur mudah pecah dan busuk.
7. Vitamin E, dibutuhkan untuk:
- Gangguan syaraf dan otak burung.
- Penimbunan cairan bening di bawah kulit dan mati mendadak.
- Gangguan otot.
- Pada breeding burung: Gangguan pada alat-alat reproduksi, burung tidak birahi atau burung kurang birahi.
- Pada breeding burung: Produksi telur merosot.
8. Vitamin K, dibutuhkan untuk:
- Pembekuan darah.
Dampak kekurangan Vitamin K:
9. Asam Panthothenate, dibutuhkan untuk:
Dampak kekurangan Asam Panthothenate:
10. Niacin, dampak kekurangan Niacin:
11. Cholin, dampak kekurangan Cholin:
A. Calcium Phosphor, dampak kekurangan Phosphor pada:
Anak Burung:
B. Mangan, dampak kekurangan Mangan:
Piyik Burung
C. Ferrum, dampak kekurangan Ferrum pada:
Piyik Burung
D. Yodium, dampak kekurangan Yodium:
Piyik Burung
E. Zincum, dampak kekurangan Zincum:
Piyik Burung
Burung Dewasa
F. Magnesium, dampak kekurangan Magnesium:
Piyik Burung
G. Cuprum, dampak kekurangan Cuprum:
Piyik Burung
H. Cobalt, dampak kekurangan Cobalt pada:
Piyik Burung
13.Unsur-unsur Elektrolit
A. Sodium (Natrium), dampak kekurangan Sodium:
B. Potasium (Kalium), dampak kekurangan Potasium:
C. Chlorin (CL), dampak kekurangan Chlorin:
- Pendarahan dibawah kulit, dalam otot, rongga perut dan usus.
- Pembekuan darah lambat, bila luka darah sulit membeku.
9. Asam Panthothenate, dibutuhkan untuk:
- Mencegah gejala perosis, dermatitis (radang kulit ), bulu kasar dan patah- patah, pertumbuhan jelek, mengurangi angka kematian pada anak burung dan burung muda.
Dampak kekurangan Asam Panthothenate:
- Keropeng atau luka-luka disudut paruh.
- Bintik-bintik keras disekitar dubur.
- Keropeng pada kaki dan jari.
- Eksudat yang mengeras pada kelopak mata burung.
- Pada breeding burung: Daya tetas telur rendah.
10. Niacin, dampak kekurangan Niacin:
- Sendi-sendi lutut bengkak, kaki bengkok, pincang dan lumpuh.
- Radang kulit.
- Bulu burung jelek, kasar dan bulu buruh mudah rusak.
- Radang mulut.
- Burung sering mencret dan diare.
11. Cholin, dampak kekurangan Cholin:
- Angka kematian tinggi.
- Pada breeding burung: Produksi telur merosot, telur-telur kecil.
- Perosis dan sendi-sendi meleset.
A. Calcium Phosphor, dampak kekurangan Phosphor pada:
Anak Burung:
- Pertumbuhan burung lambat, lambat dewasa kelamin.
- Tulang tumbuh abnormal (lemah, bengkok dan bengkak sendi).
- Bulu burung mengkerut, kasar dan bulu lambat tumbuh.
- Angka kematian burung tinggi.
- Produksi telur merosot atau burung berhenti bertelur sama sekali.
- Kulit telur tipis, mudah pecah, kasar, gembur dan daya tetas telur rendah.
- Pada burung produksi tinggi akan terjadi kelumpuhan.
B. Mangan, dampak kekurangan Mangan:
Piyik Burung
- Pertumbuhan anak burung lambat, lambat dewasa kalamin.
- Gangguan persendian, perosis, bengkak sendi kaki/sayap paruh meleset.
- Kelumpuhan.
- Produksi telur merosot atau berhenti bertelur sama sekali.
- Kulit telur kasar, tipis dan mudah pecah.
- Daya tetas telur rendah (kematian embrio tinggi).
- Burung jadi kanibal dan suka mematuk telur.
C. Ferrum, dampak kekurangan Ferrum pada:
Piyik Burung
- Pertumbuhan burung terhenti, burung kurus dan burung pucat.
- Bulu burung jelek dan tumbuh kasar.
- Terjadi kematian pada tahap embrio maupun setelah menetas.
- Burung kurus, burung pucat dan kurang darah.
- Burung lemah dan terjadi gejala kelumpuhan.
- Produksi merosot terus, sampai berakhir dengan kematian.
D. Yodium, dampak kekurangan Yodium:
Piyik Burung
- Embrio mati dalam telur.
- Pembengkakan kelenjar gondok.
- Pertumbuhan burung terhenti, burung kurus dan burung lemah.
- Produksi telur merosot.
- Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.
E. Zincum, dampak kekurangan Zincum:
Piyik Burung
- Petumbuhan burung terganggu, lambat dewasa, lambat bertelur atau tidak akan berproduksi.
- Gangguan pertumbuhan tulang, bengkak sendi dan lumpuh.
- Pertumbuhan bulu terganggu, bulu kasar dan jelek.
Burung Dewasa
- Produksi telur merosot.
- Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.
F. Magnesium, dampak kekurangan Magnesium:
Piyik Burung
- Pertumbuhan tulang, otot dan syaraf terganggu.
- Jalan dan terbang tidak sempurna, sempoyongan.
- Kejang-kejang pada leher, koma, diakhiri dengan kematian.
G. Cuprum, dampak kekurangan Cuprum:
Piyik Burung
- Pertumbuhan terganggu.
- Angka kematian meningkat.
- Gangguan pada pencernaan burung.
- Pendarahan dibawah kulit, rongga dada dan rongga perut.
- Produksi telur merosot.
- Daya tetas telur rendah dan kematian embrio tinggi.
H. Cobalt, dampak kekurangan Cobalt pada:
Piyik Burung
- Burung kurus, burung pucat dan kurang darah.
- Pertumbuhan burung terganggu, lambat dewasa dan lambat bertelur.
- Nafsu makan burung menurun.
- Produksi telur tidak normal dan telur kecil-kecil.
- Produksi telur merosot atau bisa berhenti produksi.
- Daya tetas telur rendah.
13.Unsur-unsur Elektrolit
A. Sodium (Natrium), dampak kekurangan Sodium:
- Produksi telur merosot.
- Daya tetas telur rendah.
- Nafsu makan turun.
- Gangguan kelenjar tubuh.
- Kanibal atau suka mematuk/makan telur.
- Gangguan jantung dan bisa mati mendadak.
B. Potasium (Kalium), dampak kekurangan Potasium:
- Nafsu makan turun, kurus, lemah dan lesu.
- Pertumbuhan terhambat.
- Gangguan pencernaan dam gangguan pernafasan.
- Kanibal dan suka mematuk/makan telur.
C. Chlorin (CL), dampak kekurangan Chlorin:
- Pertumbuhan burung terhambat.
- Angka kematian burung tinggi.
- Volume darah kurang, kurus, lemah dan burung lesu.
- Burung mudah kaget, kejang-kejang, stres, sayap terkulai/terbuka.
sumber: www.smartmastering.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar